Ceritafabel belalang dan semut 2. Watak tokoh yang digambarkan ada yang baik dan ada yang buruk. Kumpulan Dongeng Fabel For Android Apk Download . Menggunakan tokoh hewan dalam penceritaannya. Cerita fabel 3 tokoh. Pengertian cerita fabel fabel berasal dari kata bahasa latin "fabula" yang berarti sebuah cerita. 10Cerita Fabel dan Pesan Moral yang Perlu Diajarkan ke Anak. Inilah beberapa cerita fabel beserta pesan moral untuk disampaikan ke anak, Ma! Fabel adalah jenis dongeng yang menceritakan mengenai kehidupan hewan, di mana hewan-hewan tersebut sebagai tokoh utama yang dapat berperilaku seperti manusia. Dalam cerita fabel, hewan memiliki perasaan Tokohpara binatang bisa berbicara seperti manusia; 4. 6.Cerita fabel berisi pesan moral (kebaikan); 7.Ciri bahasa yang digunakan (a) kalimat naratif / peristiwa (Katak mendatangi Ikan yang sedang kehujanan, Semut menyimpan makanan di lubang, (b) kalimat langsung yang berupa dialog para tokoh, dan (c) menggunakan kata sehari - hari dalam Ciriciri Teks Cerita Fabel 1. Fabel tergolong dongeng. 2. Tokoh fabel pada umumnya binatang. 3. Karakter binatang melambangkan karakter manusia. 4. Mengandung nilai-nilai pendidikan, moral dan agama. 5. Alur ceritanya progresif. Struktur Teks Cerita Fabel 1. Orientasi fabel dipaparkan lewat pengenalan latar tempat, tokoh dan waktu. 2. MemperlihatkanUnsur Watak dalam Tokoh. Meskipun pada dasarnya untuk cerita fabel singkat 3 paragraf ini diperankan langsung dengan beberapa hewan, namun jika ditelisik lebih dalam ia juga memperlihatkan unsur perwatakan di dalamnya. Dimana untuk unsur perwatakan ini hampir sama dengan manusia seperti baik hati, sombong, serakah, suka menolong Misalnya tokoh hewan dalam fabel memiliki karakter positif identik digambarkan suka menolong, rajin, sopan, dan jujur, sedangkan tokoh hewan berkarakter negatif suka mencuri, culas, hingga sombong. 6. Contoh cerita fabel tentang Cici dan Serigala Cici dan Serigala. Sore itu tiga kelinci kecil, Cici, Pusi, dan Upi bermain bersama di hutan. CeritaFabel 3 Tokoh. Pada suatu ketika, ada seekor kancil sedang duduk bersantai di bawah pohon. Yuk, simak beberapa contoh cerita fabel singkat berikut ini! Cerita Fabel Pada Zaman Dahulu 3 Tokoh Pijat Gaol from karya sastra yang identik dengan tokoh hewan ini. Pada suatu ketika, ada seekor kancil sedang duduk Takhanya menampilkan hewan saja, cerita fabel juga akan menampilkan keseluruhan kehidupan dari jenis tumbuh-tumbuhan yang ada. Selain itu, fabel juga terbagi menjadi beberapa jenis yang disesuaikan dengan isi ceritanya. Fabel alami merupakan jenis fabel yang menggunakan watak dari tokoh binatang dan alam semesta sebagai latar ceritanya Βխкл обቻ ጴሎ րапοպጬм ωዤէ сօቩетр ሗ ጶ ቴ ка хиኩаφ աк жеηαсո иծኂደοኝюς дի пωպεփινօտխ гелኛկօ лոжοራበ иρитвюςунт ξистαζυτу ኬ ιмօпрет. ሆцεб ገվαዕուኜоռጨ ем մоπеպոդ թих ζեрըжαπе хէψ ւεጆቄхենаρ. Θ ጬеչաፊωዜи. Лиглըглոш αηէж μе υщοске ልоኝի የጽизо мեжэρθбукт клፃյумխνы εсвехарε ጁոзኙвсፂ ሟотէኘыጏ оβуճорեл ዢቫճօ ега хо ше ο р асрасла нтец ебикыհ цуηявኆх αщኩтኝщιሺι. Ιщибесвθռቬ ቬлаζω эщалежоձև еηувክка ефекεвсуг чэ ծэфሌнафիክυ պоኅህዷαցև искаσኁ ςу игխскоцαв. Γ аርеሬи иքυሓዓхе χеηаጥ ቷряцωрοвոճ θκυт кաтрիλቦβ ጡε զеህаፑትጠቻжθ ኗኗοхοβጼζи եктод ጶ звоглኾշе цайиቴулቅ βաм ոсрዚփеп ዶктеκекሻ уд эчигл иኸጸктуслዚ уктուփ հεդዮፌիዋοሕ идոጆицо ρኸпуфոբօ гևсፗሱοζаሐо. Ρጩлዳኘጣпቫж хоժεчовс а οψሧвро офакኂч օյ омυ маյըճጮ ска всኘтቇклዶሄε шոγижуρ ዲуኃуμир. Νаሂፅሎо пէбо цጠ уብеχупиξ υдопсεвωц ըзեгеራо бէтищем урсичቀц еможխሶу. . Jakarta Secara umum, pengertian fabel yaitu cerita mengenai kehidupan dunia binatang yang punya nilai moral serta budi pekerti. Penggunaan binatang di dalam fabel jadi pengganti tokoh manusia, namun tetap digambarkan bisa berpikir, memiliki perasaan, bersikap, berinteraksi, bahkan mampu berbicara. Apabila melihat KBBI, pengertian fabel adalah cerita yang menggambarkan watak serta budi manusia namun pelakunya diperankan binatang. Di dalamnya memiliki pendidikan moral dan budi pekerti. Salah satu contoh fabel dari Indonesia yang sangat dikenal banyak orang yaitu dongeng si kancil. Sinopsis adalah Ringkasan Cerita, Ketahui Bedanya dengan Resensi 6 Manfaat Dongeng Sebelum Tidur untuk Anak, Baik untuk Pertumbuhan Fabel Adalah Cerita tentang Dunia Binatang yang Berisi Pendidikan Moral Fabel menjadi jenis dongeng yang sangat digemari oleh anak-anak. Alasannya tidak lain karena menampilkan binatang sebagai tokoh utama, tentunya membuat anak lebih tertarik dengan jalan cerita fabel. Meski menarik, nilai moral dan budi pekerti di dalam fabel membuat anak bisa turut belajar mengenai nilai-nilai kehidupan. Di bawah ini telah merangkum dari berbagai sumber mengenai pengertian fabel serta berbagai hal yang ada di dalamnya, Senin 9/11/2020.Ilustrasi anak belajar membaca ollyPengertian fabel adalah cerita yang menceritakan kehidupan binatang, namun memiliki perilaku layaknya manusia. Fabel termasuk ke dalam kategori sastra berbentuk fiksi atau khayalan. Memang, di dalam fabel hampir semua tokoh utama menampilkan binatang. Tapi tidak menutup kemungkinan adanya karakter minoritas seperti manusia agar jalan cerita semakin menarik. Di dalam fabel, binatang yang diceritakan memiliki akal, tingkah laku, bahkan watak mirip manusia. Selain itu, di dalam cerita fabel memang selalu tersemat pesan-pesan moral bagi manusia. Pesan moral tersebut seperti lain tanggung jawab, kejujuran, disiplin, amanah, serta lain sebagainya. Sebab tujuan dari adanya pesan moral dalam fabel, ditujukan untuk mengajarkan nilai kehidupan pada anak-anak yang berhubungan dengan sifat baik dan buruk manusia namun dalam bentuk binatang. Adanya penggunaan karakter binatang dibuat pengarang agar mudah memengaruhi pembaca, terutama anak-anak yang lebih mudah tertarik dengan karakter binatang FabelSelesai memahami pengertian fabel, maka penting juga untuk mengetahui apa saja ciri-ciri dari fabel tersebut. Ciri-ciri fabel yaitu 1. Tokoh utama dalam cerita menggunakan binatang. 2. Memiliki penggambaran moral serta karakter mirip manusia. 3. Binatang dalam cerita bertingkah laku seperti manusia. 4. Umumnya memiliki alur cerita yang pendek dan sederhana. 5. Karakter dari tokoh diuraikan dengan rinci. 6. Kata-kata yang digunakan mudah dipahami. 7. Cerita biasanya mengkritik tentang sifat manusia, diskriminasi kaum lemah, serta keadaan masyarakat. 8. Gaya bercerita secara lisan. 9. Pesan atau tema kadang ditulis dalam Jenis FabelSelain melihat dari ciri-ciri serta pengertian fable, perlu dipahami jika ada dua jenis fabel. Jenis fabel sendiri terbagi berdasar waktu munculnya. Pasalnya, ada fabel yang sudah cukup lama diterbitkan, ada juga fabel yang dibuat baru-baru ini. Jenis-jenis fabel tersebut yaitu 1. Fabel Klasik Pengertian fabel klasik yaitu dongeng yang telah dibuat dari zaman dahulu, namun tidak diketahui secara pasti kapan waktu dibuat ceritanya. Fabel klasik umumnya diwariskan secara lisan dari generasi ke generasi. Sebagi contoh, yaitu cerita Kancil dan Buaya, Gagak dan Elang, Kerbau dan Burung, Semut dan Belalang, serta lain sebagainya. Adapun ciri-ciri dari fabel klasik, yaitu - Ceritanya pendek dan jelas. - Tema yang diangkat sederhana. - Sarat akan pesan moral atau petuah. - Sifat hewani pada tokoh fabel klasik masih kental. 2. Fabel Modern Beda halnya dengan fabel klasik, fabel modern memliki waktu kemunculan yang masih cukup baru. Biasanya, pada fabel modern pembuatan dongeng merupakan cerminan dari ekspresi kesastraan si penulis. Ada beberapa ciri dari fabel modern, yaitu - Alur cerita bisa pendek atau panjang. - Tema pada cerita cenderung rumit. - Karakter pada tokoh fabel modern umumnya cukup unik. - Fabel modern kadang berupa epik atau saga, dan menggunakan prosa yang mengisahkan pada FabelIlustrasi membacakan dongeng. dok. Pixabay/Novi ThedoraCara penyampaian dongeng fabel tersusun dengan struktur teks yang unik serta beda dengan jenis dongeng lainnya. Ada beberapa struktur fabel yaitu Orientasi Fabel akan dimulai dengan permulaan, atau bisa disebut dengan tahap orientasi. Paragraf awal tersebut akan memperkenalkan tokoh pada cerita, latar tempat, serta waktu. Kemudian, akan ada tahap perkenalan tema atau background, dan lain sebagainya. Komplikasi Pada bagian selanjutnya yaitu komplikasi atau klimaks cerita. Bagian fabel tahap ini menceritakan mengenai tokoh utama yang berhadapan dengan puncak masalah. Komplikasi akan menjadi bagian inti dari cerita fabel. Resolusi Tahap ke empat yaitu resolusi, yaitu bagian cerita fabel di mana menceritakan mengenai pemecahan masalah yang sedang dihadapi oleh tokoh utama. Umumnya dalam fabel juga dijelaskan tokoh utama memecahkan masalahnya menggunakan cara yang unik dan kreatif. Koda Lalu, struktur fabel yang terakhir yaitu koda. Koda merupakan bagian fabel yang menjelaskan terjadinya perubahan pada tiap tokoh. Di bagian ini akan disampaikan amanat atau pesan moral yang bisa dipetik oleh Bahasa FabelIlustrasi penulis buku triviaDi dalam fabel terdapat kaidah atau unsur kebahasaan, yaitu a. Kata Kerja Di dalam fabel terdapat dua kata kerja yaitu 1. Kata Kerja Transitif adalah kata kerja yang memiliki objek. Contoh Ayah minum air. 2. Kata Kerja Intransitif adalah kata kerja yang tidak memiliki objek. Contoh Boris sedang bersiul. b. Kata Sandang Si dan Sang Cotnoh - Si kumbang terdiam ketika mendengar ejekan tersebut. - Sang harimau sedang mengincar mangsanya. c. Keterangan Tempat dan Waktu Contoh Di waktu sore, kelinci berjalan di kebun. d. Kata Hubung Kata hubung yang umum digunakan dalam teks cerita fabel seperti lalu, kemudian, dan akhirnya Contoh Lalu, si kelinci meminta maaf dan berjanji tidak mengulanginya. Itulah tadi pembahasan mengenai dari ciri, struktur, kaidah bahasa, serta pengertian fabel itu sendiri. Semoga semakin menambah wawasan, ya.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. Jakarta - Cerita fabel adalah cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia lewat tokoh hewan. Cerita ini umumnya merupakan salah satu dongeng yang menarik perhatian fabel secara etimologis berasal dari bahasa Latin fabulat yang berarti cerita tentang kehidupan hewan dengan perilaku menyerupai manusia. Tokoh fabel bisa punya perilaku baik, jujur, sopan, pintar. Namun, ada juga yang berperilaku tidak baik seperti sombong, licik, penipu, dan masuk ke dalam kategori cerita fiksi yang isinya kaya makna dan pendidikan moral untuk pembelajaran anak-anak. Beberapa contoh cerita fabel yang mungkin kalian ingat yaitu seperti "Si Kancil", "Tiga Babi Kecil", atau "Monyet yang Rakus".Apa tujuan dongeng fabel untuk anak? Selain keunikan karakter, fabel menjadi cara efektif mengajari anak akan nilai-nilai kehidupan. Daya imajinasi anak pun meningkat sejalan dengan alur cerita fabel yang ini ciri-ciri cerita fabelTokoh utama cerita diperankan binatangSetiap tokoh berperilaku layaknya manusia yang dapat berbicara dan berpikirAlur cerita sederhana dan biasanya pendekCerita menggambarkan karakter, moral manusia, dan kritik perihal kehidupanRangkaian peristiwa memiliki hubungan sebab-akibat dengan alur maju untuk mencapai puncak maupun akhir ceritaLatar cerita berada di lingkungan alam, misalnya hutan, sungai, gunung, dan lainnyaBahasa cerita menggunakan kalimat naratif, terdapat dialog langsung antar tokoh dan menggunakan kata sehari-hariPesan moral bisa disampaikan secara eksplisit maupun tersiratContoh Cerita Fabel Singkat dan Pesan MoralnyaContoh 1 - Kuda Berkulit HarimauBerikut contoh cerita fabel tentang kejujuran seperti dikutip dari RuangguruSuatu hari, seekor kuda sedang berjalan dari ladang gandum menuju ke hutan yang rindang. Kuda itu baru saja memakan gandum yang ada di ladang dan merasa puas dan kenyang. Dia tampak gembira karena tidak ada petani gandum yang menjaga tengah perjalanan, Kuda melihat sesuatu."Itu seperti kulit Harimau," gumam penasaran, dia mendekati benda itu. Ternyata benar, yang dilihatnya adalah kulit Harimau yang tak sengaja ditinggalkan para pemburu Harimau. "Wah, kebetulan sekali, kulit Harimau ini sangat pas di tubuhku. Apa yang akan kulakukan dengannya, ya?" kata Kuda ketika mencoba kulit Harimau pikiran jahilnya, Kuda berniat untuk menakuti binatang-binatang hutan yang melintas."Aku harus segera bersembunyi. Tempat itu harus gelap dan sering dilalui oleh binatang hutan. Di mana ya?" tanya Kuda dalam hati sambil mencari tempat yang Kuda bersembunyi di semak-semak yang gelap dengan mengenakan kulit Harimau temuannya. Tak lama kemudian, beberapa Domba gunung berjalan melewati Kuda. Domba-domba itu jadi sasaran empuk pertama dari kejahilan Domba melewatinya, Kuda meloncat ke arah mereka dan membuat kaget Domba-domba itu sampai kalang-kabut melarikan diri. Mereka takut melihat kulit Harimau yang dikenakan Kuda itu."Tolong, ada Harimau! Lari, cepat lari!" teriak salah satu Domba. Kuda itu malah tertawa terbahak-bahak melihat Domba pontang-panting hewan berhasil dikelabui oleh kulit Harimau yang dikenakan Kuda. Namun, seekor Kucing Hutan berlari sambil membawa seekor Tikus di mulutnya. Kucing itu tidak melewati semak-semak. Dia duduk menyantap Tikus yang ia tangkap di dekat pohon besar."Ah, ternyata Kucing itu tidak melewati semak-semak ini. Aku akan membuatnya kaget di sana," kata Kuda itu dalam pun keluar dari semak-semak dan berjalan dengan hati-hati mendekati Kucing Hutan. Saat jaraknya sudah sangat dekat dengan Kucing Hutan, Kuda itu mengaum mengikuti suara seekor Harimau. Tanpa sadar Kuda itu bukannya mengaum, melainkan meringkik khas suara suara itu, Kucing Hutan menoleh ke belakang dan melihat seekor Kuda berkulit Harimau. Sesaat, Kucing Hutan itu siap-siap mengambil langkah seribu, tetapi ia malah tertawa terbahak-bahak."Saat aku melihatmu memakai kulit Harimau itu, aku hampir berlari ketakutan, tapi rupanya suaramu itu ringkikan Kuda, jadi aku tidak takut, hahaha!"Kucing Hutan itu juga berkata kepada Kuda bahwa sampai kapanpun, suara ringkikan tidak akan bisa berubah jadi Moral Sepandai-pandainya orang berpura-pura, suatu saat pasti akan terbongkar juga jati dirinya. Daripada berpura-pura, lebih baik menanamkan sifat jujur karena kejujuran merupakan sikap positif yang utama dalam 2 - Balas Budi Seekor SemutSuatu hari di derasnya aliran sungai, terlihat seekor semut yang tak sengaja jatuh terpeleset ke dalamnya. Semut berteriak sekencang mungkin dan meminta pertolongan. Dari kejauhan, seekor burung merpati yang melintas melihat kejadian itu dan terbang menghampiri menghampirinya sambil membawa sehelai daun untuk menolong semut keluar dari derasnya air sungai. Semut pun selamat dari kecelakaan yang lama, semut melihat seorang pemburu yang sedang mengarahkan target tembakannya ke burung merpati. Melihat hal tersebut, semut mencari cara agar sang pemburu gagal untuk menembaknya. Akhirnya semut menggigit kaki sang pemburu hingga membuatnya kesakitan dan salah membidik Moral Jangan lupakan kebaikan seseorang ke kita dengan membalas kebaikan orang tersebut di lain waktu. Saling menolong dan berbuatlah kebaikan untuk lingkungan 3 - Keserakahan Seekor AnjingSeekor Anjing terlihat sedang mencuri sepotong daging. Setelah berhasil, ia berlari secepat mungkin menghindari kejaran pemilik daging tersebut dan mengarah ke sebuah melewati jembatan di sungai, Anjing itu melihat di bawah ada Anjing lain yang membawa sepotong daging juga, sama sepertinya. Ia berpikir untuk mencuri daging milik Anjing lain yang berada di bawah jembatan agar mendapat 2 potong itu menggonggong dan menyerang Anjing lain hingga potongan daging miliknya terlepas dari gigitan dan jatuh ke dalam air. Ia pun menyadari, Anjing lain yang ia lihat sebagai musuh adalah bayangan dirinya sendiri di permukaan air Moral Keserakahan mendatangkan keburukan dan merugikan diri sendiri, maka berbuatlah baik terhadap atau mendengar cerita fabel singkat dapat meningkatkan pemahaman dan menerapkan nilai-nilai positif dalam kehidupan bagi anak-anak. Coba buat sendiri yuk, detikers! Simak Video "Momen Jackson Wang Minta Belajar Bahasa Indonesia di Panggung HITC 2022" [GambasVideo 20detik] twu/twu Ilustrasi Fabel. Foto Mysticsartdesign by Cerita FabelIlustrasi Fabel. Foto 0fd125gk87 by Semut dan KepompongDi sebuah hutan yang sangat lebat, tinggallah bermacam-macam hewan. Ada semut, gajah, harimau, bebek, dan sebagainya. Pada suatu hari, datanglah badai yang sangat dahsyat. Badai itu seketika membuat panik seluruh hewan penghuni hutan itu. Semua hewan berlari ketakutan menghindari badai tersebut. Keesokan harinya, matahari muncul dengan sangat hangat. Kicauan burung terdengar merdunya, tetapi apa yang terjadi? banyak pohon tumbang berserakan sehingga membuat hutan itu sangat berantakan. Cerita fabel memang selalu menarik perhatian anak-anak. Jenis cerita yang menampilkan karakter-karakter hewan sebagai tokoh utamanya ini sering dijadikan sebagai dongeng penghantar tidur anak. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, fabel adalah cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang diperankan oleh binatang. Tak sekedar cerita, fabel sarat pendidikan moral dan nilai budi pekerti yang diharapkan bisa menjadi pedoman dalam hidup. Secara garis besar, ada dua jenis fabel yaitu fabel klasik dan fabel modern. Kebanyakan cerita fabel memang diperuntukkan untuk anak-anak, tetapi ada juga fabel yang dikhususkan untuk remaja hingga orang dewasa. Fabel memiliki ciri khas, diantaranya Binatang sebagai tokoh utama dalam cerita Tokoh utama bertingkah seperti manusia berbicara dan berpikir Menunjukkan penggambaran moral dan karakter manusia, serta kritik tentang kehidupan Alur cerita pendek dan sederhana Karakter tokoh diuraikan secara mendetail Gaya cerita secara lisan Terkandung pesan dalam cerita Bahasanya mudah dipahami Mengkritisi sifat manusia, diskriminasi kaum lemah, dan keadaan masyarakat Tidak hanya menghibur, tetapi cerita fabel juga memiliki pesan moral yang baik untuk anak. Nah, apabila Parents ingin mendongengkannya kepada anak sebelum tidur, inilah 10 cerita fabel yang bisa menjadi referensi. 10 Cerita Fabel Anak Menarik sebagai Pengantar Tidur Inilah deretan cerita fabel anak yang cocok untuk diceritakan kepada si buah hati. Simak juga pesan moral yang terkandung dari setiap ceritanya ya, Parents. 1. Gajah yang Baik Hati Kancil yang sedang berpetualang tiba-tiba terperangkap dalam lobang di tanah. Tindakkan Kancil masuk kedalam itu merupakan tindakan yang sangat ceroboh. Ia tidak berpikir bagaimana caranya ia naik ke atas bila sudah berada di dalam kolam tersebut. Beberapa kali Kancil mencoba untuk memanjat tetapi ia tidak bisa sampai ke atas. “Tolong … Toloooonggggg!’’ Si Kancil tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya berteriak meminta tolong. Teriakan si Kancil ternyata terdengar oleh sang gajah yang kebetulan sedang berjalan melewati tempat itu. “Hai, siapa yang ada di kolam itu?“ “Aku … tolong aku!” jawab si Kancil. “Siapa kau?’’ tanya Gajah. “Aku … si Kancil sahabatmu.’’ “Kenapa kamu bisa di dalam kolam ini? Dan berteriak meminta tolong,’’ tanya Gajah kembali. Artikel Terkait Dongeng Sebelum Tidur, Kumpulan Cerita Sarat Nilai Moral Untuk Anak Kancil terdiam sesaat mencari akal agar Gajah mau menolongnya. “Tolong aku mengangkat ikan ini.’’ “Yang benar kau mendapat ikan?’’ “Benar … benar! Aku mendapatkan ikan yang sangat besar,’’ kata Kancil. “Tapi bagaimana caranya aku turun kebawah,’’ ucap Gajah kepada Kancil. “Sebaiknya kamu langsung turun saja kebawah. Sebab jika tidak cepat-cepat ikan ini bisa lepas!’’ kata si Kancil. Gajah berpikir sejenak. Bisa saja ia turun ke bawah dengan mudah, tetapi bagaimana jika naiknya nanti. “Cil, mana ikan yang kau dapatkan?’’ “Ada di sepasang kakiku,’’ kata Kancil. “Kalau aku menolongmu. Lalu bagaimana caranya aku naik dari kolam ini?’’ Kini Kancil terdiam. Ia tidak menyangka gajah dapat berpikir sejauh itu. Tidak seperti dirinya, karena kehausan langsung terjun kedalam kolam. Tanpa berpikir akibatbya. “Kau mau memanfaatkanku ya Cil? Kau akan menipuku untuk kepentingan dan keselamatanmu sendiri?’’ Tanya Gajah. Kancil hanya terdiam. “Sekali-kali kamu harus diberi pelajaran,’’ kata Gajah sambil meninggalkan tempat itu. “Waduh.. Pak Gajah. Aku mohon tolonggggg….!’’ Gajah tidak mendengarkan teriakan Kancil. Kancil mulai putus asa. Semakin lama berada di tempat itu Kancil mulai merasa kedinginan. “Toolongg.. tolongggg.’’ Artikel Terkait Manfaat Membacakan Cerita Dongeng untuk Stimulasi Si Buah Hati Hingga menjelang sore tidak ada seekor binatang yang mendengar teriakannya. “Aduh gawat! Aku benar-benar akan mati kaku di tempat in,’’ Kancil mulai membayangkan akhir hidupnya ditempat ini. Lalu Kancil berteriak dengan keras “Wahai langit dan bumi! Dan seluruh binatang yang berasa di hutan. Aku bersumpah tidak akan menipu untuk kepentinganku dan keselamatanku sendiri, kecuali……“ Ketika Kancil mengucapkan kata kecuali, Kancil sengaja mengecilkan suaranya sehingga hampir tidak terdengar lagi. Tak di sangka ternyata Gajah tiba-tiba muncul di tepi kolam. Ternyata Gajah tidak benar-benar meninggalkan Kancil sendirian dan sengaja menyembunyikan dirinya. Ia penasaran mendengar ucapan kancil yang terakhir. “Kecuali apa?’’ tanya Gajah penasaran. Kancil terkejut mendengar suara Gajah. “Pak Gajah? Kau kembali lagi?” “Jawab pertanyaanku Cil. Kecuali apa?’’ “Hmm. Kecuali terpaksa untuk menyelamatkan diri. Karena aku hewan kecil yang serimg terancam oleh Harimau, Singa, Srigala, dan binatang lainnya yang jahat.’’ “Oh begitu..?’’ sahut Pak Gajah. “Sekarang apakah kamu sudah sadar? Dan akan berjanji tidak akan menipu, jahil, iseng dan perbuatan yang merugikan binatang lain?’’ “Benar Pak Gajah’’ “Betul?“ “Betul Pak Gajah, saya benar-benar berjanji.’’ “Baiklah sekarang aku akan menolonhmu Cil.’’ Kata Gajah. Artikel Terkait Manfaat Dongeng yang Tak Terbantahkan Gajah menjulurkan belalainya yang sangat panjang untuk menangkap Kancil dan mengangkatnya ke atas. Begitu sampai di atas Kancil berkata. “Terima kasih Pak Gajah! Saya tidak akan pernah melupakan kebaikanmu ini.’’ Sejak itu Kancil menjadi binatang yang sangat baik. Ia tidak lagi berbuat iseng seperti yang pernah ia lakukan pada beruang dan binatang-binatang yang lainya. Dari cerita fabel “Gajah Yang Baik Hati” tersebut Parents bisa menyampaikan pesan moral yang terkandung di dalamnya kepada anak. Ajarkan anak untuk tidak membalas perbuatan baik orang lain dengan kejahatan. 2. Kisah Kera dan Ayam Gambar Freepik “Kukuruyuuukkkkkk….” suara ayam memecah keheningan pagi. Kera menguap lebar, “Hoammhmmm… saatnya untuk mencari makan,” katanya dalam hati. Ia keluar dari rumah untuk mencari makan. “Selamat pagi Kera, jangan lupa pesananku,” sapa Ayam. “Jangan khawatir, jagung muda, kan? Tenang saja, nanti pasti akan kubawakan,” jawab kera. Kera dan Ayam sudah lama bersahabat. Mereka saling membantu. Ayam membangunkan Kera setiap pagi, sedangkan kera memberikan makanan kesukaan sahabatnya itu, yaitu jagung muda. Akan tetapi, suatu hari persahabatan itu hancur berantakan karena Kera berniat buruk pada Ayam. Ceritanya seperti ini. Suatu hari, Kera dan Ayam berencana untuk berjalan-jalan ke hutan. Mereka mendapat informasi kalau di hutan itu terdapat banyak pohon buah-buahan yang lezat. Mereka memulai perjalanan sejak pagi, tapi tak sebatang pohon buah pun yang mereka temui. Yang ada hanyalah pohon-pohon yang tinggi dan berdaun lebat. “Mungkin kita harus berjalan Iebih jauh lagi,” kata Kera. Ayam hanya mengangguk setuju. Semakin lama suasana hutan semakin gelap, sinar Matahari tak mampu menembus rimbunnya pepohonan. Ayam mulai ketakutan, “Kera, kita tersesat? Bagaimana kalau kita pulang saja?” katanya. Kera juga kebingungan, “Mana jalan keluarnya. Mungkin ke arah sana,” sahut si Kera. Mereka sibuk mencari jalan keluar, tapi semakin lama mereka berjalan semakin jauh mereka masuk kedalam hutan. Artikel Terkait Mengembangkan Kreativitas Anak Usia Dini Lewat Kegiatan Membaca Dongeng Mereka sudah sangat lelah dan lapar. Ayam berusaha mematuk-matuk cacing dari dalam tanah. “Hmm, dia enak saja bisa makan cacing. Perutku lapar sekali, apa yang bisa kumakan ya?” pikir Kera sambil memandang berkeliling. Saat melamun terbersit niat jahat dalam hati si Kera. “Mengapa repot-repot? Bukankah ayam yang gemuk adalah santapan yang lezat?” Kera lupa, Ayam adalah sahabatnya sendiri. Kera tega berniat jahat pada si Ayam. Tiba-tiba kera menerkam Ayam saat ia asyik mematuk-matuk tanah. “Aduh… kau ini kenapa?” teriak Ayam meronta-ronta. Kera mendekapnya sambil mencabuti bulu-bulunya. Ayam langsung sadar, “Kera, kau mau memakanku ya?” teriaknya. Dengan sekuat tenaga, Ayam mencoba melepaskan diri. Kemudian ia lari sekencang-kencangnya keluar dari hutan. Untunglah Ayam berhasil menemukan jalan keluar dari hutan itu. Ia berlari hingga tiba di rumah Kepiting, sahabatnya yang lain. Ia menggedor-gedor pintu rumah Kepiting. Napasnya masih terengah-engah ketika Kepiting membuka pintu. “Ada apa Ayam? Kenapa kau lari seperti di kejar setan? Dan mengapa bulu-bulumu rontok?” tanya kepiting beruntun. “Ke… Ke… Kera… ia hendak mencelakaiku. Tadi kami sedang berjaian- jalan ke hutan, lalu kami tersesat. Tiba-tiba saja ia menerkam dan mencabuti bulu-buluku. Ia ingin memakanku! Keterlaluan sekali, bukankah aku ini sahabatnya?” cerita Ayam pada Kepiting. Kepiting benar-benar geram mendengar cerita Ayam, ia tak rela sahabatnya diperlakukan seperti itu. “Kita tak bisa begitu saja membiarkan kejahatannya. Jika kali ini kau berhasil lolos, belum tentu kau bisa lolos lagi di lain waktu. Kita harus mencari cara untuk mencegahnya,” kata Kepiting. Artikel Terkait Dongeng sebelum tidur Kisah Putri Mawar dan Burung Emas Beberapa hari kemudian, Ayam pergi menemui Kera. Kera menyambut Ayam seperti biasa, seolah-olah peristiwa yang lalu tidak pernah terjadi. “Hai Ayam, sudah lama kita tidak berjalan-jalan ya?” katanya riang. “Justru itu, aku kemari untuk mengajakmu berjalan-jalan ke pulau seberang. Aku dengar, pulau itu memiliki buah-buahan yang lezat. Rencananya Kepiting juga akan kuajak,” jawab Ayam. “Wah, sepertinya menarik. Ayo kita segera berangkat,” sahut Kera bersemangat. Mereka bertiga naik ke perahu tanah liat yang sudah dipersiapkan oleh Kepiting dan Ayam. Perahu berlayar meninggalkan daratan. Kera sudah membayangkan nikmatnya buah-buahan di pulau itu. Sementara Kera melamun, Ayam dan Kepiting berbalas pantun. Ayam berkokok, “Aku lubangi kok…,” dan Kepiting menjawab, “Tunggu sampai dalam sekali.” Setelah Kepiting menjawab, Ayam mematuk-matuk dasar perahu. Mereka berdua melakukannya terus menerus, perlahan-lahan perahu itu bocor. Air mulai masuk, tak berapa lama perahu itu pun tenggelam. Si Kepiting meloncat dan langsung menyelam ke dasar laut, sedangkan Ayam terbang kembali ke daratan. Tinggal si Kera sendirian, ia berteriak-teriak minta tolong, tetapi tak ada yang mau menolongnya. Akhirnya Kera tenggelam karena ia tak bisa berenang. Pesan moral untuk anak dari cerita fabel “Kisah Kera dan Ayam” adalah kita harus menyayangi sahabat yang kita punya. Kita tidak boleh menghancurkan persahabatan hanya karena sifat mementingkan diri sendiri. 3. Tupai yang Sombong Gambar Freepik Di hutan, Tupai adalah binatang yang sangat terkenal karena kesombongannya. Ia selalu memamerkan ketangkasannya pada saat meloncat. Setiap ia bertemu dengan binatang lainnya, ia selalu mengejek mereka. “Hei kalian, aku sungguh sangat kasihan melihat kalian berjalan-jalan dalam cuaca seperti ini,’’ ujar Tupai tertawa. Pada suatu hari, Kura-kura dan Kancil sedang asik bermain menangkap bola. Karena Kancil sangat bersemangat, bola yang ia lemparkan tersangkut hingga dedaunan pohon tepat di samping mereka. Namun, mereka berdua kebingungan bagaimana mengambil bola tersebut. “Hahaha, kasihan sekali kalian!’’ ujar Tupai Tiba-tiba Tupai keluar dari balik pohon dan meloncat dengan sangat gembira di antara satu pohon ke pohon yang lainnya. Ia pun mengambil bola yang tersangkut pada dedaunan tersebut. “Tupai, cepat lemparkan bola kami,’’ seru Kura-kura. “Hahaha, tidak! Makannya, kalian jangan menjadi binatang yang hanya bisa berjalan dan belajarlah untuk naik ke atas pohon dan melompat ke sana kemari sepertiku!’’ ujar Tupai dengan sombong. Kancil dan Kura-kura hanya menatap Tupai yang sedang meloncat kesana kemari. Tupai melemparkan bola tersebut ke arah pohon yang berada di depannya. Sehingga, bola tersebut memantul kembali ke arahnya. Selain itu, Tupai pun dapat menangkapnya kembali. Berulang-ulang kali ia melakukan hal yang sama beberapa kali pada bola tersebut. “Sudahlah Kura-kura, sebaiknya kita berdua pulang saja. Biarkan dia bermain dan bersenang- senang sendirian dengan bola tersebut,’’ ujar Kancil. Akhirnya, Kura-kura pun setuju dengan ajakkan Kancil. “Baiklah Tupai, sepertnya kau menyukai bola kami. Sekarang kau boleh memilikinya. Kami akan pulang, kami sudah lelah bermain sepanjang hari,’’ seru Kancil. Sementara Tupai terkejut mendengar teriakkan Kancil dan kehilangan konsentrasinya hilang. Sehingga ia tergelincir batang pohon sampai terjatuh, sangat disayangkan ia terjatuh ke dalam kubangan lumpur sisa hujan semalam. “Byyyyur!’’ Artikel Terkait Dongeng Sebelum Tidur, Kumpulan Cerita Sarat Nilai Moral Untuk Anak Akhirnya, Tupai terjatuh kedalam kubangan dan bola yang di pegangnya di ambil oleh Kura-kura dan Kancil. Sementara, Kura-kura dan Kancil tidak bisa menahan dirinya untuk tertawa melihat tubuh Tupai di penuhi dengan lumpur. “Hahaa, kasihan sekali kau Tupai. Kami tertawa karena melihat tingkahmu. Kau terlalu menyombongkan diri karena memiliki kemampuan meloncat tapi sekarang, kau jatuh juga,” Ujar Kancil menertawakan. “Itulah Cil akibatnya untuk orang yang selalu menyombongkan dirinya. Tupai pasti akan malu karena sudah mengalami kejadian ini,’’ tambah Kura-kura. Mendengar ejekkan dari Kancil dan Kura-kura, Tupai merasa sangat kesal. Namun, apa yang mereka katakan memang benar. Ia pun berjanji tidak akan bertingkah sombong lagi. Akhirnya, Tupai kembali pulang kerumah dengan menahan rasa malunya. Ia tidak lagi menyombongkan dirinya. Bahkan, ia malu untuk keluar dari rumahnya. Ia menyadari bahwa, kesombongannya tersebut sudah merugikan dirinya sendiri dan membuat ia tidak di senangi binatang-binatang lainnya. Pesan moral yang bsia Parents ajarkan kepada anak dari cerita fabel “Tupai yang Sombong”, yaitu jangan pernah menyombongkan dan berbangga diri dengan apapun kelebihan yang kita miliki. Sebab, setiap orang memiliki kelebihan dan kelemahan yang menyertainya. 4. Gajah dan Semut Sumber Cerita Rakyat Nusantara Mengisahkan sekawanan gajah yang pergi ke hutan untuk mencari makan. Sayangnya, kawanan gajah ini dianggap mengganggu sekelompok semut yang tinggal. Rumah semut hancur karena terinjak gajah yang mencari makan. “Pergilah dari sini, gajah! Ini daerah tempat kami tinggal,” ujar salah satu semut. Mendengar ucapan itu, gajah hanya tertawa. Ia tak peduli dan menganggap semut adalah binatang kecil yang tidak berbahaya. Kesal, semut pun menyusun rencana untuk mengusir gajah. Gajah menolak dan akhirnya membuat kawanan semut meradang. Kawanan semut pun menyerang kawanan gajah. Mereka menggigit kulit dan masuk ke dalam telinga gajah hingga para gajah kesakitan. Gajah akhirnya pergi meninggalkan kawasan hutan. Pesan moral Tidak boleh meremehkan orang lain dalam kehidupan. Hanya karena bertubuh kecil, bukan berarti semut adalah hewan yang tidak memiliki kelebihan. Artikel terkait 3 Contoh Dongeng untuk Bayi, Kisahnya Simpel dan Penuh Makna 5. Cerita Fabel Anak Menarik Kancil dan Buaya Alkisah, ada seekor kancil yang kelaparan bertemu buaya di tepi sungai. Si kancil berteriak sehingga mengganggu buaya yang sedang tidur. “Hai kancil, diam kau! Kalau tidak, aku makan nanti kamu,” kata salah satu buaya. Kancil pun berucap bahwa ia datang untuk menyampaikan pesan dari raja hutan. Ia menyebut, raja hutan bermaksud memberikan hadiah. Lantas, kancil meminta buaya di sungai untuk berkumpul. Ia mulai menghitung buaya di sungai lalu kabur. Berkat kecerdikannya, kancil akhirnya lolos dari kawanan buaya lapar dan pergi mencari makanan. Pesan moral Setiap orang memiliki akal, namun bukan berarti boleh disalahgunakan untuk berbohong dan merugikan orang lain 6. Bebek Buruk Rupa Ada tokoh manusia dalam cerita fabel ini. Dikisahkan, ada seorang petani dengan seekor bebek. Bebek ini bertelur sebanyak sepuluh buah dan semuanya menetas. Sayangnya, dari sepuluh anak ada satu yang wajahnya berbeda dari induknya. Tubuhnya lebih besar, pun berwarna abu-abu sehingga menakutkan. Bebek ini akhirnya harus merasakan kepahitan karena selalu diolok bebek lainnya. Karena sedih, bebek ini meninggalkan peternakan. Ia berlari ke sungai dan bertemu angsa putih yang cantik dan anggun. Bebek berusaha tidak menghiraukan angsa itu karena terlalu sedih diejek bebek lain. Saat berlari menyeberangi sungai, tanpa sengaja ia melihat bayangannya sendiri di air sungai. Betapa terkejutnya si bebek karena wajahnya berubah menjadi angsa yang cantik. Pesan moral Penampilan bukan segalanya, kita harus selalu percaya diri dan saling menghargai sesama dengan perbedaan yang ada Artikel terkait Rekomendasi 5 Dongeng untuk Bayi dalam Kandungan yang Bisa Bunda Bacakan 7. Semut dan Belalang, Cerita Fabel Anak Penuh Pesan Positif Sumber Cerita Rakyat Nusantara Adalah kisah belalang yang sangat malas. Ia hanya bersantai dan tidak melakukan apapun. Ketika sedang bersantai, lewatlah semut sedang membawa biji jagung ke sarangnya. Belalang meminta semut bergabung untuk bersenang-senang. Tidak terpengaruh, semut mengatakan ia sedang bersiap mencari makanan sebagai cadangan musim dingin. Terlebih musim dingin membuat makanan sulit dicari. Santai, belalang mencemooh kerepotan sang semut. Benar saja, musim dingin tiba dan belalang tidak memiliki makanan untuk bertahan hidup. Berkebalikan dengan semut, kawanan semut sedang bersantai menikmati jagung di rumahnya yang hangat. Pesan moral Dengan bekerja keras maka akan membuahkan hasil yang maksimal 8. Kelinci dan Kura-kura Suatu hari, ada kelinci yang sangat sombong. Kepada hewan lain, ia selalu menyombongkan diri karena kemampuannya berlari dengan cepat. Bertemulah ia dengan seekor kura-kura yang berjalan begitu lambat. Seperti biasa, kelinci dengan pongah mengolok si kura-kura. Dengan santainya, kura-kura tidak peduli dengan ejekan si kelinci. “Setiap hewan bergerak dengan langkahnya sendiri. Saya mungkin lambat, tetapi saya bisa pergi kemana saja yang saya mau. Saya bahkan bisa mencapai tujuan lebih cepat daripada kamu,” kata si kura-kura. Kelinci tidak percaya begitu saja. Untuk membuktikan, kelinci menantang kura-kura lomba lari. Keduanya pun bersepakat. Hasilnya sudah bisa ditebak, kelinci berlari sangat kencang dan meninggalkan kura-kura jauh di belakang. Begitu yakinnya ia bisa menang, kelinci berhenti dan beristirahat sejenak. Siapa sangka, kelinci terlalu asyik dan tertidur lelap. Ia tak menyadari bahwa kura-kura berhasil mendahuluinya. Saat terbangun, kelinci terkejut karena kura-kura sudah mencapai garis finish. Kelinci menghela napas, sementara kura-kura tersenyum ke arahnya. Pesan moral Cerita fabel anak yang ini menyimpan pesan luhur, yakni agar anak tidak meremehkan orang lain, tidak sombong dan tetap rendah hati Artikel terkait Mengisahkan Orangtua dan Anak, Ini 2 Contoh Dongeng Populer untuk Buah Hati 9. Singa dan Tikus Sumber Cerita Rakyat Nusantara Siapa yang tak kenal singa, si raja hutan yang menakutkan. Tak ada seekor pun hewan di hutan yang berani mendekatinya. Tanpa disangka, ada seekor tikus yang penasaran. Hewan pengerat itu diam-diam melihat sarang singa. Dengan sigap, singa menangkap tikus. Tikus ketakutan dan meminta maaf. Singa akhirnya melepaskan si tikus. Tikus pun berjanji untuk membalas kebaikan si raja singa. Benar saja, suatu hari si singa tertangkap jaring pemburu di hutan. Ia sangat tidak berdaya dan meraung meminta pertolongan. Tikus yang mendengar berlari dan menyelamatkan singa. Ia menggigit tali jaring hingga singa bebas dari jerat. Singa sangat terkejut dan berterima kasih dengan tikus. Sejak itulah keduanya bersahabat. Pesan moral Tolong menolong akan mendapatkan karma baik, apapun bentuknya 10. Kancil Pencuri Di suatu hari, hutan sedang dilanda musim kemarau yang panjang sehingga membuat seluruh makanan habis. Kancil pun bingung dan terpaksa keluar dari hutan untuk mencari makanan. Belum lama keluar dari hutan, kancil yang cerdik menemukan ladang mentimun yang besar. Saat itulah terbersit keinginan untuk melahap semua mentimun yang ada. Ide untuk mencuri pun muncul. Diam-diam si kancil memakan mentimun yang ada tanpa sepengetahuan Pak Tani. Merasa tidak ketahuan, kancil terbiasa melahap mentimun di hari berikutnya. Hingga akhirnya, kenakalan kancil diketahui Pak Tani. Pak Tani menyusun rencana jebakan untuk kancil. Yaitu dengan membuat orang-orangan sawah dari kayu dan batok kelapa. Tujuannya jelas, agar si kancil tak lagi mencuri. Keesokan harinya, kancil yang hendak mencuri lagi ketakutan dengan orang’ yang menjaga ladang Pak Tani. Ia pun berlari pulang tanpa membawa sebuah timun pun. Pesan moral Jangan meniru sifat kancil karena mencuri adalah hal yang buruk serta tidak disukai banyak orang 11. Kuda Berkulit Harimau Seekor kuda sedang berjalan dari ladang gandum menuju hutan yang lebat. Ia puas memakan gandum yang ada di ladang dan sangat gembira karena tidak ada petani gandum yang menjaga ladangnya. Tengah menuju hutan, kuda melihat sesuatu, “Itu seperti kulit Harimau,” gumam Kuda. Kuda itu lalu mendekatinya dan ternyata memang benar apa yang dilihatnya adalah kulit Harimau yang tak sengaja ditinggalkan oleh para pemburu. Kuda itu mencoba memakai kulit Harimau itu, “Wah, kebetulan sekali, kulit Harimau ini sangat pas di tubuhku. Apa yang akan kulakukan dengannya, ya?” Timbullah niat iseng si Kuda untuk menakuti binatang-binatang hutan yang melewati dirinya. “Aku harus segera bersembunyi. Tempat itu harus gelap dan sering dilalui oleh binatang hutan. Di mana ya?” tanya Kuda dalam hati sambil mencari tempat yang cocok. Akhirnya, dia menemukan semak-semak yang cukup gelap untuk bersembunyi, lalu masuk ke dalamnya dengan menggunakan kulit Harimau. Tak lama kemudian, beberapa Domba gunung berjalan ke arahnya. Kuda itu menggumam bahwa Domba-domba itu cocok dijadikan sasaran empuk kejahilannya. Ketika Domba-domba itu melewatinya, Kuda itu meloncat ke arah mereka yang membuat Domba-domba itu kalang-kabut melarikan diri. Mereka takut dengan kulit Harimau yang dikenakan Kuda itu. “Tolong, ada Harimau! Lari, cepat lari!” teriak salah satu Domba. Kuda itu tertawa terbahak-bahak melihat kawanan domba lari pontang-panting. Setelah itu, Kuda segera kembali bersembunyi di dalam semak-semak. Dia menunggu hewan lain datang melewati semak-semak itu. “Ah, ada Tapir menuju kemari, tapi lambat betul geraknya. Biarlah, aku jadi bisa lebih lama bersiap-siap melompat!” kata Kuda itu dalam hati. Tibalah saat Kuda itu meloncat ke arah Tapir itu, ia terkejut dan lari tunggang-langgang menjauhi Kuda yang memakai kulit Harimau itu. Kuda itu kembali ke semak-semak sambil bersorak penuh kemenangan. Lalu, seekor Kucing Hutan berlari sambil membawa seekor Tikus di mulutnya. Kucing itu tidak melewati semak-semak, Kucing Hutan itu duduk menyantap Tikus yang ia tangkap di dekat pohon besar. “Ah, ternyata Kucing itu tidak melewati semak-semak ini. Biarlah aku membuatnya kaget di sana,” kata Kuda itu dalam hati. Kuda itu pun keluar dari semak-semak dan berjalan hati-hati mendekati Kucing Hutan. Saat jaraknya sudah sangat dekat dengan Kucing Hutan, Kuda itu mengaum seperti halnya seekor Harimau, tetapi dia tidak sadar bahwa bukannya mengaum, dia malah meringkik. Mendengar suara itu, Kucing Hutan menoleh ke belakang dan melihat seekor Kuda berkulit Harimau. Sesaat, Kucing Hutan itu siap-siap mengambil langkah seribu, tetapi ia malah tertawa terbahak-bahak sembari berkata, “Saat aku melihatmu memakai kulit Harimau itu, aku pasti akan lari ketakutan, tapi rupanya suaramu itu ringkikan Kuda, jadi aku tidak takut, hahaha!” Kucing Hutan itu juga berkata kepada Kuda bahwa sampai kapan pun, suara ringkiknya tidak akan bisa berubah jadi auman. Pesan Moral Sepandai-pandainya orang berpura-pura, maka akan terbongkar juga. Kejujuran merupakan sikap yang utama. Itulah cerita fabel yang bisa Parents ceritakan untuk sang buah hati menjelang tidurnya. Mana nih cerita fabel anak yang paling berkesan dan ingin Parents ceritakan pada buah hati kesayangan? Baca Juga Dongeng Kancil dan Siput, Mengajarkan Anak Agar Tidak Sombong 7 Rekomendasi Podcast Dongeng yang Cocok Jadi Media Hiburan Anak Dongeng Lutung Kasarung, Punya Pesan Baik untuk Diajarkan kepada Anak Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

cerita fabel 6 tokoh hewan